Kadin Jatim: Kolaborasi jadi penentu keberhasilan revitalisasi pendidikan vokasi

SURABAYA, Rabu (15/3/2024): Ketua Umum Kamar Dagang dan Induatri (Kadin) Jawa Timur Adik Dwi Putranto menegaskan kolaborasi harus terus ditingkatkan demi tercapainya revitalisasi pendidikan vokasi dan pelatihan vokasi, termasuk kerjasama antar Balai Latihan Kerja (BLK) dengan industri.

"Ini juga dalam rangka menyongsong pengaplikasian Perpres 68/2022 yang sebentar lagi juknisnya akan turun. Juga untuk mencetak tenaga kerja yang berkompeten serta berdaya saing,," ujar Adik Dwi Putranto di Surabaya, Rabu (15/3/2024)

Penegasan tersebut diungkapkan usai Adik menghadiri acara Kick Off Pembukaan Pelatihan Kerja Berbasis Kompetensi Unit Pelaksana Teknis Balai Latihan Kerja yang digelar oleh Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Provinsi Jatim, Selasa (14/3/2024).

Ia mengatakan, hubungan antara BLK dengan Kadin yang mewakili industri harus diperkuat sehingga nantinya bisa sharing keahlian dan spesialisasi apa yang dibutuhkan industri yang harus dipenuhi BLK. "Kami dari induatri akan menginventarisir kebutuhan dan kompetensi apa yang dibutuhkan industri. Nanti kita akan bicarakan dengan BLK," tegasnya.

Sejauh ini, Kadin Jatim telah melalukan kolaborasi dengan sejumlah BLK. Karena BLK bisa menyiapkan tenaga yang kompeten dan bisa menciptakan wirausaha baru. "Melalui Kick Off ini harapan kami, industri akan mendapatkan tenaga kerja yang betul-betul kompeten sehingga akan mampu meningkatkan produktivitas tenaga kerja dan tercipta lapangan usaha baru," kata Adik.

Direktur Kadin Institute Nurul Indah Susanti yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Bidang SDM dam Ketenagakerjaan menambahi bahwa pendidikan vokasi dan pelatihan vokasi adalah langkah awal mulai dibukanya pelatihan berbasis kompetensi.

Ia menegaskan, Perpres 68/2022 adalah Perpres kolaborasi antara dunia pendidikan, dunia pelatihan dan dunia industri. Ini langkah awal agar nanti bisa bersinergi dalam kerangka harmonisasi kurikulum di dunia industri dan dunia pendidikan. "Kita mengajak seluruh industri agar dapat berhimpun bersama-sama untuk melaksanakan Perpres 68/2022," kata Nurul.

Untuk Itu, Kadin Jatim dan Kadin Institut akan melakukan pemetaan kebutuhan seluruh sektor dari dunia industri. "Kemudian dari fakultas ataupun Universitas, dipetakan sesuai fakultas, juga sesuai prodinya. Kemudian di politeknik juga begitu, dipetakan selesai prodinya. Serta yang di SMK akan kami petakan berdasarkan kompetensi keahlian yang dibutuhkan. "Mari bersama-sama melakukan kolaborasi sinergitas di Jawa Timur untuk menuju Jatim bangkit," tandasnya.

Pada kesempatan yang sama, Gubernurnya Jatim Khofifah Indar Parawangsa berpesan kepada seluruh siswa agar menumbuhkan rasa persaudaraan. Karena hal itu merupakan kunci untuk meningkatkan iklim investasi yang baik dan menarik bagi para investor, baik dari luar maupun dalam negeri.

"Ini penting sebab calon-calon investor yang akan masuk Jawa Timur, akan memastikan apakah aman dan nyaman untuk berinvestasi di Jatim. Ini terkait dengan produktifitas usaha mereka. Karena suasana yang dibutuhkan untuk menarik investasi, bukan hanya capital, tetapi juga social capital . Jika iklim kita produktif, maka investasi juga akan produktif," imbuhnya

Jawa Timur, lanjut Khofifah, memiliki potensi yang luar biasa pada Sumber Daya Manusia (SDM) unggul. Berbagai upaya juga terus dilakukan Pemprov Jatim untuk meningkatkan produktivitas masyarakat. Untuk itu, ia kembali mengingatkan agar seluruh stake holder agar mempertahankan tren positif yang harus dilakukan.

"Tahun 2023 menjadi pijakan bagi kita untuk mengubah konstruksi dengan melakukan proses identifikasi kebutuhan. Oleh sebab itu, 16 BLK yang hadir hari ini akan mendukung proses itu di seluruh Jatim," pungkas Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Himawan Estu Bagijo.(*)