Pastikan pemagangan sesuai Perpres 28/2022, Kadin Jatim lakukan monitoring industri

SURABAYA, Rabu (28/12/2023): Pendampingan dalam pelaksanaan program Revitalisasi Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi serta pemagangan menjadi prioritas Kamar Dagang dan Industri atau Kadin Jawa Timur. Untuk itu, secara periodik Kadin Jatim bersama Kadin Institute melakukan kunjungan ke sejumlah industri dalam rangka monitoring program.

Kali ini, kunjungan industri bertempat di PT Indo Bismar yang terletak di Kota Surabaya. Industri berbasis IT ini telah melaksanakan program pemagangan sejak beberapa tahun yang lalu. Hingga saat ini, sudah ada ribuan siswa yang telah melaksanakan program pemagangan di industri tersebut.

"Kunjungan industri ke Indo Bismar untuk melihat implementasi Perpres nomor 68 tahun 2022 tentang Revitalisasi Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi. Untuk memastikan apakah pelaksanaan pemagangan sudah sesuai dengan standarnya atau justru melenceng," ujar Ketua Umum Kadin Jatim Adik Dwi Putranto di Surabaya, Rabu (28/12/2023).

Lebih lanjut Wakil Ketua Umum Bidang SDM dan Ketenagakerjaan Nurul Indah Susanti yang sekaligus menjabat sebagai Direktur Kadin Institute menjelaskan bahwa, PT Indo Bismar telah bekerjasama dengan Kadin Institute untuk program pemagangan di industri dengan SMK se Jawa Timur, khususnya untuk pelatihan dan sertifikasi kompetensi.

"Dalam setiap bulan, ada sekitar 100 siswa yang melakukan pemagangan. Kegiatan pemagangan di sini dilaksanakan dalam kurun waktu 6 bulan hingga satu tahun dan diawali dengan proses rekrutmen. Setelah lolos seleksi, dua minggu masuk kelas soft skill, yang dilanjutkan dengan kelas pelatihan yang disesuaikan dengan kebutuhan industri, mulai dari bongkar pasang laptop, marketing atau pemasaran juga kewirausahaan atau enterpreneur. Setelah itu terjun ke lapangan," terang Nurul.

Di tahun ini juga, Kadin Jatim telah melakukan kunjungan industri ke PT Sinko Prima Alloy di Surabaya dan PT Indiratex Spindo di Singosari Lawang. Ketiga perusahaan ini memiliki komitmen tinggi membantu Indonesia dalam menciptakan tenaga kerja atau SDM unggul dan berdaya saing melalui program Pusdiklat Kementerian Perindustrian.

Menurut Nurul, sinergi dalam upaya peningkatan SDM dan Ketenagakerjaan harus terus dilaksanakan. Untuk itu, Kadin Institute berupaya menggandeng seluruh pihak untuk menyukseskannya. Di tahun ini, Kadin Institut telah melaksanakan pelatihan dan sertifikasi kompetensi kepada 1.284 tenaga kerja dan siswa. Sementara Program Pelaksanaan Sertifikasi Kompetensi Kerja(PSKK) dari anggaran pemerintah atau BNSP mencapai 9.000 tenaga kerja.

"Karena peningkatan SDM ini penting. Di tahun ini, kami juga telah bekerjasama dengan BNSP untuk melakukan pelatihan dan sertifikasi kompetensi kepada 9.000 tenaga kerja, siswa SMK dan mahasiswa di sejumlah perguruan tinggi," ungkapnya.

Di tahun depan, agar revitalisasi program pemagangan ini bisa lebih maksimal, maka Kadin Jatim bersama Kadin Institute akan melakukan sosialisasi lebih massif kepada pelaku industri, SMK serta perguruan tinggi tentang pentingnya program pemagangan serta sertifikasi dan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) di seluruh sektor. Kadin Institute menargetkan tahun 2023 mampu melakukan pelatihan dan sertifikasi kompetensi kepada 1.540 tenaga kerja.

"Kami juga akan mendorong keterlibatan pemerintah terhadap pelaksanaan sertifikasi tenaga kerja melalui pembuatan Perda yang mewajibkan sertifikasi. Karena kalau tidak ada kewajiban, program ini akan berjalan lambat. Sementara peningkatan SDM yang berkualitas dan berdaya saing sudah sangat mendesak," tegas Nurul.

Disisi lain, Kadin Jatim juga akan memperbanyak jumlah "Rumah Vokasi" sebagai rumah bersama seluruh stakeholder terkait, mulai dari pelaku usaha dan industri, lembaga pendidikan serta pemerintah daerah terkait. Sebagai pilot proyek, saat ini Rumah Vokasi sudah ada di Kabupaten Gresik. Rumah Vokasi Gresik juga telah melakukan penandatanganan MoU dengan 300 industri di kota pudak tersebut.(*)