SURABAYA, Senin (22/8/2023): Peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) Madura menjadi perhatian banyak pihak, termasuk Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur. Hal ini seiring dengan keinginan pemerintah untuk melakukan percepatan pembangunan ekonomi di wilayah tersebut.
Ketua Umum Kadin Jatim Adik Dwi Putranto mengungkapkan bahwa Madura adalah salah satu wilayah yang masuk dalam proyek percepatan ekonomi di wilayah Jatim sesuai dengan Perpres nomor 80/2019. Untuk itu Madura perlu dipersiapkan dengan matang, termasuk ketersediaan SDM unggul dan berdaya saing.
"Untuk membantu peningkatan SDM di Madura, maka kami telah menjalin kerjasama dengan Universitas Madura atau Unira. Kadin Jatim bersama Kadin Institute dan juga Kadin Pamekasan, bersama-sama Unira akan melakukan percepatan peningkatan SDM Madura," tegas Adik Dwi Putranto ketika dikonfirmasi dari Surabaya, Senin (22/8/2023).
Penandatanganan MoU dilakukan oleh Adik Dwi Putranto dengan Rektor Universitas Madura (Unira) Pamekasan Faisal Estu Yulianto. Kerjasama meliputi bidang penyelenggaraan program pendidikan, pelatihan dan magang industri serta pengembangan sumberdaya manusia kompeten.
Lebih lanjut Adik mengatakan, saat ini, industri besar di Madura memang masih tidak banyak, tetapi di Pamekasan potensi industri tembakau cukup besar. Bahkan pembangunan Kawasan Industri Hasil Tembakau (KIHT) di Kabupaten Pamekasan di lahan seluas 2,5 hektar.
Selain industri hasil tembakau, Madura juga miliki potensi industri galangan kapal. Saat ini, ada sekitar 4 Industri galangan kapal yang ada di Bangkalan yang sebagian besar bergerak di bidang docking kapal atau perbaikan kapal.
"Selain itu juga ada potensi migas. Semua harus didukung dengan ketersediaan SDM unggul yang kompetitif," tegasnya.
Sementara itu, Rektor Unira Faisal Estu Yulianto mengungkapkan kegembiraannya atas kerjasama yang telah terjalin. "Alhamdulillah MoU sudah ditandatangani dan wajib ada tindak lanjutnya. Dan ini salah satu hal yang kita harapkan karena kadin akan .memberikan masukan yang signifikan kepada Unira dalam menyiapkan SDM yang sesuai dengan kebutuhan industri," ungkap Faisal.
Salah satu program yang akan dikolaborasikan adalah "Rumah Vokasi". Rumah Vokasi ini tidak hanya menyangkut mahasiswa Unira tetapi juga tenaga kerja yang ada di Madura, khususnya Pamekasan dan sekitarnya. "Kita berkolaborasi bersama untuk memberikan dan meningkatkan skill dan pengetahuan calon pekerja. Harapan akhirnya adalah terciptanya tenaga kerja yang memenuhi kompetensi industri agar lebih mudah diserap oleh industri," ungkapnya.
Ia menandaskan, Industri di Madura memang tidak seperti di kota lain. Di Madura, keberadaan Industri besar dan menengah bisa dihitung jari, tetapi kerjasama ini nanti akan disesuaikan dengan kebutuhan.
"Sementara yang kita jalani saat ini adalah di dunia konstruksi. Ini sangat kita andalkan karena banyak sekali industri konstruksi yang mewajibkan untuk menerima mahasiswa magang. Dan kerjasama dengan Kadin ini kami berharap Kadin dapat memberikan support dan informasi, ini lho yang dibutuhkan di dunia konstruksi misalnya. Kita yang akan siapkan dengan berkolaborasi dengan Kadin Jatim, Kadin Pamekasan dan Kadin Institute agar kita mampu menelorkan pekerja konstruksi yang handal," tukasnya.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Kadin Pamekasan Harisandi Savari juga memberikan dukungan penuh atas kerjasama peningkatan SDM Madura. "Selanjutnya kami tetap menunggu instruksi dari Kadin Jatim apa yang harus kami persiapkan. Dan disisi lain kita akan dorong kajian pembentukan Rumah Vokasi di Pamekasan," tegasnya.
Ia juga membenarkan bahwa yang saat ini sangat dibutuhkan adalah peningkatan SDM konstruksi sehingga Prodi Teknik Sipil menjadi cakupan yang luar biasa untuk dikembangkan di Unira.
"Industri tembakau terus didorong, termasuk juga pariwisata juga akan terus dikembangkan. Tetapi untuk saat ini yang menjadi prioritas adalah Prodi Sipil yang terkait dengan pembangunan," pungkasnya.(*)