Dalam InaGRO Expo 2022, Wamendag: Surplus perdagangan Indonesia sampai akhir 2022 bakal capai lebih dari US$ 40 miliar

SURABAYA, Kamis (11/8/2023): Wakil Menteri Perdagangan Republik Indonesia Jerry Sambuaga optimistis jika surplus perdagangan Indonesia hingga akhir tahun 2022 akan mencapai lebih dari US$ 40 miliar.

Optimisme tersebut seiring dengan tingginya pencapaian surplus perdagangan Republik Indonesia secara menyeluruh hingga bulan Juni 2022 yang mencapai US$ 24,89 miliar, melebihi pencapaian di Desember 2021 sebesar US$35,34 miliat.

"Ini angka yang sangat tinggi, tertinggi sepanjang sejarah karena bisa melewati realisasi perdagangan Indonesia di Desember 2021 yang mencapai US$ 35,34 miliar. Dengan asumsi surplus satu bulan mencapai US$ 3 miliar," kata Jerry Sambuaga saat acara B20 Side Event InaGRO Business Forum 2022 yang dimoderatori oleh Wakil Ketua Umum Bidang Pertanian dan Hortikultura Kadin Jatim Edi Purwanto. Business Forum digelar dalam rangkaian InaGRO Expo 2022 oleh Kadin Jatim di Grand City Surabaya, Kamis (11/8/2023) Hadir juga sebagai pemateri Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan Pusat Yadi Sofyan Noor dan perwakilan dari pupuk Indonesia Surahmat Wiji Widodo.

Pencapaian kinerja perdagangan yang cukup tinggi tersebut menunjukkan bahwa kinerja industri perdagangan Indonesia dalam kondisi yang kondusif dan sangat baik, sesuai dengan arahan presiden Joko Widodo bahwa perdagangan harus terus surplus. "Akan kita pertahankan dan kita tingkatkan bahkan kita yakin rekornya akan melebihi dari tahun lalu," katanya.

Jerry juga menegaskan bahwa kondisi geopolitik dunia yang tidak stabil akibat terus berlangsungnya perang antara Rusia dengan Ukraina memang memiliki ekses kepada suplai change, komoditas, minyak dan sebagainya yang akan memberikan dampak pada distribusi dan produksi.

"Ditengah itu semua kita masih menyatakan ekspor kita surplus dan tetap menjadi andalan. Produknya merambah ke berbagai negara lain karena produk kita tidak hanya tergantung ke salah satu negara. kita banyak melakukan kegiatan perdagangan di semua wilayah," tandasnya.

Dari sisi perjanjian dagang, Indonesia telah menandatangani sekitar 26 perjanjian dagang sebagai representasi dari benua Asia, Eropa, Afrika dan Amerika. "Kita dalam skala meningkatkan ekspor luar negeri salah satunya adalah maksimalisasi perjanjian dagang, mencari terobosan baru produk lain, seperti produk digital," katanya.

Angka dan faktual tersebut menjadikan semakin kuat optimisme peningkatan perdagangan. Terlebih Menteri Keuangan juga menyampaikan bahwa ditengah tekanan, Indonesia bisa melakukan stabilisasi inflasi dibawah angka 5 persen dan pertumbuhan ekonomi diatas 3 persen.

"Artinya ini semua menjadi modal dasar plus perdagangan kita yang surplus menjadi salah satu cara dalam meningkatkan perdagangan secara umum," ujarnya.

Disisi lain, untuk menunjukkan komitmen Jatim dalam meningkatkan kinerja ekspor, maka pada kesempatan InaGRO Expo 2022 juga dilakukan pelepasan ekspor 15 ton udang beku ke Jepang oleh Gubernur Jawa Timur. Ekspor ini sebagai sebuah langkah nyata pemulihan ekonomi Jawa Timur setelah pandemi Covid-19.

Udang yang diekspor ke Jepang itu adalah jenis udang faname yang dihasilkan para petani di Banyuwangi, Jember dan daerah lainnya. Udang faname memang termasuk jenis udang yang disukai pasar ekspor karena kualitasnya bagus dibanding jenis udang lainnya.

Ketua Kadin Jawa Timur, Adik Dwi Putranto mengapresiasi ekspor yang dilakukan para pelaku usaha. Kadin Jatim sendiri terus mendorong peningkatan ekspor itu termasuk komoditas pertanian, perkebunan dan perikanan. "Tiga sektor itu menjadi andalan Jawa Timur karena potensinya yang sangat besar," ujarnya.

Selama ini Kadin Jatim ditugasi melalui untuk melakukan percepatan ekspor pasca pandemi Covid-19 melalui Export Center. "Kita ditarget bisa mengekspor segala komoditas Jatim sebesar US$ 100 juta di 2022 ini," tukasnya.

Harapannya dengan peningkatan ekspor Jatim ini bisa mendongkrak perekonomian. Karena ekspor ini jadi variabel penting pertumbuhan ekonomi di Jatim.(*)