Kadin Jatim Bakal Pilih Sejumlah Perusahaan jadi Pilot Projek Revitalisasi Sistem Pemagangan

SURABAYA, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur terus meneguhkan Komitmennya dalam melaksanakan program revitalisasi pendidikan vokasi dan pelatihan vokasi. Kali ini, Kadin Jatim akan memilih sejumlah perusahaan yang telah mengikuti sejumlah pelatihan untuk menjadi proyek percontohan dalam rangkaian Kadin Capacity Development (KCD), kerjasama dengan IHK Trier, GIZ, dan S4C Swisscontact.

Direktur Kadin Institute Nurul Indah Susanti mengatakan bahwa Kadin miliki komitmen kuat untuk melaksanakan amanah Perpres 68/2022 tentang revitalisasi pendidikan dan pelatihan vokasi. Bahkan Kadin Jatim sejak tahun 2015 telah melaksanakan berbagai program vokasi bekerjasama dengan IHK Trier Jerman.

"Seiring dengan berjalannya waktu, kita sudah melaksanakan pelatihan tempat kerja, industri dan sekolah. Sudah beberapa periode telah kita jalankan, jumlahnya sekitar 200 lebih yang mengikuti. Kita juga sudah mendirikan rumah vokasi, salah satunya di Gresik. Itu adalah langkah awal," kata Nurul Indah Susanti, di sela kegiatan workshop Propermi "Program Perbaikan Kemitraan" yang digelar Kadin Jatim bersama GIZ di Kadin Institute, Selasa (19/9/2023).

Selain itu, pada pada Mei 2023 Kadin Jatim juga telah menggelar kegiatan Kick off Kadin Capacity Development (KCD) bertema “Gerakan Vokasi Jatim Unggul dan Berdaya Saing" sebagai penegasan atas komitmen Kadin untuk menyiapkan SDM unggul dan berdaya saing melalui pelaksanaan vokasi.

Sejumlah pelatihan yang telah dilaksanakan dalam rangkaian KCD diantaranya adalah pelatihan assasment, pembuatan program pelatihan, pembuatan modul, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Vokalis (RPPV), Management Industri, Produktivitas, Cost and Benefit Analysis (CBA), Penilaian Prestasi, Super Tax Deduction dan Pelatihan Pelatih Tempat Kerja.

"Hari ini, kita mantapkan melalui workshop Propermi, program perbaikan kemitraan. Setelah ini akan kami lakukan monitoring dan evaluasi. Kita adakan kunjungan industri, kita lakukan evaluasi, sejauh mana industri tersebut mengimplementasikannya," kata Nurul.

Ini adalah salah satu langkah Kadin untuk mengevaluasi, bagaimana industri memahami tentang Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI). "Harapannya juga akan link dengan dunia pendidikan yang sudah mulai melakukan internalisasi tentang SKKNI dan pemahaman tentang standar. Penyatuan-penyatuan inilah yang kita lakukan terus menerus, harapannya kesadaran industri dan pendidikan akan meningkat," tandasnya.

Hal yang sama juga diungkapkan oleh Ketua Pelaksana program Kadin Capacity Development, Darno bahwa program Propermi yang digelar kali ini adalah program perbaikan kemitraan antara industri dan pendidikan dalam melaksanakan program vokasi atau pemagangan.

Untuk meningkatkan implementasi rangkaian program propermi, maka dilaksanakan workshop peningkatan program perbaikan kemitraan yang akan dilanjutkan dengan monitoring dan evaluasi.

"Dari evaluasi yang akan kami lakukan nanti, kami akan memilih perusahan-perusahaan yang nantinya akan kami jadikan proyek percontohan pelaksanaan vokasi di Jatim," kata Darno.

Terkait dengan turunnya SK Gubernur Jatim tentang Tim Kordinasi Daerah Vokasi (TKDV), Nurul mengatakan sangat bergembira karena melalui SK ini Gubernur menegaskan bahwa sebenarnya revitalisasi adalah program kolaborasi yang menjadi tanggung jawab bersama.

"Sangat responsif, sudah beberapa kali berkoordinasi, susunan TKDV sudah terbentuk, didalamnya ada Pokja yang dipimpin oleh Gubernur dan Wakil Gubernur, Sekda dan kebawahnya ada seluruh dinas terkait ikut terlibat," katanya.

Ada tiga Pokja dalam TKDV, yaitu Pokja Pendidikan dikomandani oleh Dinas Pendidikan, Pokja Pelatihan dikomandani Dinas Tenaga Kerja, Pokja Kerjasama dikomandani oleh Kadin Jatim. "Ini sudah mulai kita jalankan. Sudah mulai menyiapkan program-programnya," pungkas Nurul.(*)