Jatim Newsroom-Sejak dikeluarkannya Kepres nomor 18 Tahun 2022 tentang Persetujuan
Perubahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Kamar Dagang dan Industri
yang menyangkut arahan Kadin Indonesia terbaru, maka Kadin Indonesia
mendapatkan tugas untuk membangun digital ekosistem dunia usaha.
"Fungsinya
adalah untuk memastikan perekonomian berjalan mulai level atas hingga UMKM.
Karena ekosistem ini harus dijalankan secara digital, maka Kadin Indonesia
melakukan pembaharuan pada sistem keanggotaan Kadin yang akan terintegrasi
dengan 4 lembaga negara," ungkap Ketua Komite Tetap Keanggotaan Biasa
dan Luar Biasa Bidang Organisasi Kadin Indonesia Guido D. Kartasasmita,
Jumat (4/11/2023).
Ke empat lembaga negara tersebut adalah empat lembaga, yaitu
Kementerian Investasi, Kementerian Dalam Negeri dalam hal ini Pendukcapil,
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) dalam hal ini tentang
akta perusahaan serta yang keempat adalah Direktorat Jenderal Pajak untuk
verifikasi NPWP. Integrasi data dan sistem dengan ke 4 lembaga ini akan
memudahkan dunia usaha dalam berbagai hal.
Pertama adalah untuk melakukan penelitian terhadap kondisi
perekonomian pada level atas sampai tingkat bawah. Kedua melaksanakan
program pemerintah, baik program kadin maupun pemerintah untuk menghadapi
resesi tahun 2023. "Kami harapkan tahun depan, ketika digital ekonomi
sistem ini berjalan pada level umkm, maka UMKM akan jauh bisa dikembangkan
dibanding saat ini. Market ekspor, market domestik semua ditingkatkan.
mudah-mudahan Indonesia masih bisa masuk pada pertumbuhan positif,"
tekannya.
Dikatakan Guido, sampai saat ini anggota Kadin di Jawa Timur
yang terdata sebanyak 29 ribu. Namun saat ini banyak anggota yang belum
melakukan registrasi ulang akibat dampak dari pandemi. "Bisa jadi karena
hal lain, kita akan mencari solusi tentang masalah ini. Hampir di seluruh
Indonesia kondisinya seperti itu. Oleh karena itu kami melakukan pembaharuan
keanggotaan melalui sistem Online Single Submission (OSS)," tukasnya.
Selain itu, sejumlah upaya juga telah dilakukan oleh Kadin
Indonesia guna menyiapkan Indonesia menghadapi resesi dunia tahun 2023,.
"Saat ini kami berupa menyukseskan B20 Sumit di Bali dimana kami
mengundang banyak investor yang akan hadir di sana. Kami akan presentasikan
Indonesia, mengenai peluang-peluang usahanya, apa yang menjadi ketertarikan
pengusaha di luar negeri untuk berinvestasi di Indonesia, itu yang kami
lakukan," terang Guido.
Wakil Ketua Kadin Jatim Bidang Organisasi dan Keanggotaan,
Dedy Suhajadi mengatakan turunnya jumlah keanggotaan Kadin Jatim itu tidak lain
karena kondisi pandemi. Selain itu, kebijakan keanggotaan yang berubah tanpa
adanya sosialisasi terlebih dulu. "Akhirnya, anggota malas untuk
memperbarui keanggotaannya. Terus digempur pandemi Covid-19, jadinya ya begitu,"
jelasnya.