Ketum Kadin Jatim: Batik punya nilai budaya dan ekonomis tinggi

Jatim Newsroom- Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur, Adik Dwi Putranto memiliki komitmen besar untuk membawa "batik" terus berkibar, baik di pasar domestik maupun luar negeri. Selain sarat dengan nilai budaya dan seni, batik juga menjadi salah satu produk yang memiliki nilai ekonomis tinggi.

"Batik tidak sekedar budaya yang harus kita lestarikan, tetapi juga komoditas yang bisa menggerakkan ekonomi rakyat. Batik memiliki nilai seni dan ekonomis yang sangat tinggi. Dan ini sangat dihargai oleh pasar luar negeri," tandas Adik Dwi Putranto di Surabaya, Rabu (26/10/2023).

Batik, lanjutnya, saat ini telah dikembangkan di hampir seluruh daerah dengan mengusung kekhasan dari masing-masing daerah. Misalkan Tuban, terkenal dengan batik motif "Gedog", Madura dengan batik motif "Gentongan", Sidoarjo dengan batik motif "Beras Utah", dan Surabaya dengan batik motif "Kembang Semanggi". Data Dekranasda Jatim menunjukkan, pada tahun 2018 Dari data 2018 menyebutkan, jumlah industri batik di Jatim mencapai 9.824 industri kecil dan menengah (IKM) dan mampu menyerap 29.571 tenaga kerja.

"Ini adalah potensi yang sangat besar karena hampir seluruh Kabupaten Kota di Jatim memiliki batik dengan khas masing-masing. Dan ini terus berkembang hingga mampu menggerakkan ekonomi rakyat. Ini harus terus didukung agar ekonomi masyarakat bisa terangkat. Apalagi disaat banyak negara mengalami resesi, maka ekonomi kerakyatan inilah yang harus kita kuatkan, salah satunya ya dengan mewadahi mereka dan menfasilitasi mereka untuk memamerkan produk mereka," tandas Adik.

Adik mengakui, pameran menjadi salah satu langkah tepat agar produk "batik" dari semua daerah di Jatim dikenal pasar. Oleh karena itu, Kadin Jatim memberikan dukungan penuh terhadap PT Debindo Mitra Tama sebagai penyelenggara pameran "Batik Fashion Fair 2022" dan "Wisata Nusantara Fair 2022".

Direktur PT Debindo Mitra Tama Boediono, mengatakan, dalam pameran ini pihaknya menggandeng banyak pihak, selain Kadin Jatim juga Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim, Dekranasda Jatim dan sejumlah asosiasi.

"Di Batik Fashion Fair, kami akan menampilkan produk batik dan aksesoris dan juga akan menampilkan berbagai kegiatan. Diantaranya, demo membatik, fashion show, aneka workshop, aneka talkshow fashion, bisnis, kesehatan, dan kecantikan wanita. Kemudian line dance, pemilihan putra dan putri batik fashion fair, lomba mewarna, bankd performance, dan undian berhadiah untuk pengunjung dengan grand prize berupa emas logam mulia," kata Budiono.

Sedangkan untuk Wisata Nusantara Fair, menampilkan layanan atau produk pariwisata yang berasal dari Dinas Kebudayan dan Pariwisata Kabupaten / Kota di Jatim, BUMN / BUMD, desa wisata, travel agent, wisata atraktif, pusat oleh-oleh, hotel, vila, resort, dan lainnya.

Ketua Persana Jatim, Soesi Soekotjo, menambahkan, saat ini industri busana mulai dilirik pasca pandemi. "Termasuk batik. Batik saat ini sudah menjadi busana yang long lasting. Bisa dipakai apa saja," jelas Soesi.

Sementara dalam pameran Batik Fashion Show 2022 ini, pihaknya mengajak anggota untuk ikut serta. "Dan secara umum, kami minta anggota untuk lebih menunjukkan produk yang lebih milenial. Sehingga bisa dilirik oleh konsumen anak muda," ungkap Soesi.

Apalagi saat ini, trend berbusana anak muda cukup berkembang. Bahkan kain batik pun sudah dikolaborasikan dengan bahan kain lainnya yang diminati anak muda. "Misalnya dengan kain jeans, dan kain berbahan kaos, dan lainnya," pungkas Soesi.