Kadin Jatim ikut fasilitasi MICE di tengah kenaikan harga dan inflasi

SURYA.co.id | SURABAYA - Ketua Umum Kadin Jatim Adik Dwi Putranto menyebutkan pentingnya persepsi positif yang terbangun dalam pemikiran masyarakat bahwa Indonesia bisa terus bangkit dan bertumbuh, walaupun dengan semakin naiknya harga berbagai kebutuhan dan jasa, termasuk Bahan Bakar Minyak (BBM) agar roda ekonomi tetap berjalan.

"Inflasi itu pengaruhnya pada daya beli. Nah, hal yang terpenting agar inflasi ini tidak begitu berpengaruh adalah tumbuhnya persepsi positif seluruh masyarakat, karena 65 persen keberhasilan itu bermuara pada persepsi positif," kata Adik saat menghadiri Technical meeting Pameran Decorintex di Graha Kadin Jatim, Surabaya, Selasa (6/9/2023).

Dengan tumbuhnya persepsi positif tersebut, maka bisa dipastikan seluruh sektor ekonomi akan tetap berjalan.

"Ibarat seseorang yang sedang sakit, jika persepsi yang ada di otaknya adalah negatif bahwa dia tidak akan sembuh ya itu yang akan terjadi. Tetapi jika yang ditumbuhkan adalah persepsi positif bahwa ia akan sembuh dari sakitnya, pasti ia akan berusaha semaksimal mungkin untuk sembuh. Harapan hidupnya juga akan semakin panjang," beber Adik.

Untuk itulah Adik berupaya menfasilitasi dan mendorong seluruh pelaku usaha, termasuk di sektor Meetings, Incentives, Conferences and Exhibitions (MICE) untuk terus memajukan kinerja.

"Kami dorong semua. Dan pameran Decorintex ini akan memberikan dampak positif. kita memang tidak dalam kondisi baik-baik saja. Tetapi kita harus terus bergerak membangun kekuatan ekonomi baru dunia. Dan pameran ini sangat penting untuk mengenalkan produk dan inovasi baru kepada pasar dan ditransaksikan," papar Adik.

Direktur Utama Debindo Mitratama, Dadan Kushendarman yang juga menjabat sebagai Penasehat Asosiasi Perusahaan Pameran Indonesia (Asperapi) Jatim mengatakan hal yang sama, bahwa optimisme harus terus ditumbuhkan.

"Kalau menurut saya, industri MICE jangan berkecil hati, harus mengkreasi pameran, masih banyak peluang. Salah satu yang bisa dilakukan adalah berkolaborasi dengan banyak pihak termasuk dengan berbagai asosiasi. Walaupun event decorintex ini kami laksanakan dengan berdarah-darah, kita tetap optimistis, dengan menggandeng banyak asosiasi dan lembaga, termasuk Kadin Jatim," ungkap Dadan.

Pada semester II/2022 industri MICE di Jatim sudah mulai bergeliat. Sudah banyak event atau pameran yang telah digelar, mulai dari pameran perhotelan, pariwisata, Industri perikanan dan kelautan, pameran UMKM, pameran Batik dan bordir, manufaktur hingga pameran industri agro.

"Kami bergerak bersama pengusaha, mulai besar menengah dan kecil. Bangkit bareng-bareng, termasuk teman-teman EO (Event Organizer), sudah banyak mengadakan event, baik dari Business to Consumer ataupun Business to Business. Kami dari sektor MICE sudah bersyukur, berjalan, walaupun harus berhitung ulang akibat kenaikan harga BBM," beber Dadan.

Ia juga berharap, industri MICE Jatim akan terus berkembang dan semakin banyak yang mampu bermain di level nasional.

Karena saat ini, pelaku EO Jatim yang mampu bermain di level nasional masih sangat kecil, hanya sekitar 6 perusahaan saja.

Untuk itu, SDM harus ditingkatkan melalui sertifikasi profesi. Karena ketika akan mengikuti lelang, pasti yang dilihat itu SDM-nya, apakah sudah ada yang tersertifikasi di semua lini ataukah belum, termasuk dalam hal sertifikasi di lini logistik," lanjut Dadan.

Terkait Pameran Dekorasi, Interior, Arsitektur dan Furniture atau Docorintex yang akan digelar pada tanggal 21-25 September 2022, Direktur Decorintex, Boediono mengatakan bahwa Decorintex adalah pameran dekorasi, interior, arsitektur dan furniture skala nasional terbesar di Indonesia.

"Pameran yang digelar ke-8 kalinya ini akan menjadi wadah bagi stakeholder dan peserta, baik dari perusahaan bahan bangunan, interior, furniture untuk memamerkan produk dan inovasi mereka," ungkap Budiono.

Pihaknya juga mendatangkan buyer baik dari perusahaan atau perseorangan yang bisa masuk secara gratis. Itu menjadi kebanggan Jatim bahwa EO lokal bisa menyelenggarakan pameran level nasional.

"Pameran didukung oleh 20 asosiasi, termasuk Kadin Jatim, akademisi dan pemerintah. Kami bahu-membahu agar pameran menjadi lebih besar dan memberikan keuntungan bagi para stakeholder, sesuai dengan tujuan Kadin untuk memayungi semua pengusaha dan asosiasi agar kompak membangun demi kemajuan Jatim," pungkas Budiono.