Industri Jawa Timur pelajari analisis biaya dan manfaat vokasi

Sebanyak 20 orang perwakilan dari 10 perusahaan di Jawa Timur mempelajari Cost and Benefit Analysis Training (CBA Training) atau pelatihan analisis biaya dan manfaat vokasi yang diadakan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur pada Kamis (1/9/2023) dan Jumat (2/9/2023).

CBA Training ini terselenggara atas kerja sama Kadin Jatim bersama Kadin Indonesia, GIZ, Kemenko Perekonomian, Kemenperin dan di dukung BPJS Ketenagakerjaan. Beberapa perusahaan yang bergabung adalah PT Maspion, PT Satoria Aneka Industri, PT Susanti Megah (Garam Cap Kapal), PT Tjiwi Kimia, PT Insera Sena (Polygon Bikes) dan PT Santos Jaya Abadi (Kapal Api).

Adik Dwi Putranto Ketua Umum Kadin Jatim mengatakan, pelatihan ini dilaksanakan untuk mendukung program vokasi industri. Caranya bisa melalui pelaksanaan pelatihan vokasi di perusahaan dan mendorong perusahaan menjalankan program tersebut agar mendapat manfaat secara nyata.

“Tujuannya untuk melakukan improvement di perusahaan dalam bidang vokasi melalui pembandingan atau analisis perkiraan biaya dan manfaat pelaksanaan vokasi dalam perusahaan,” tegas Adik di Surabaya, Jumat (2/9/2023).

Subchan Gatot Ketua Komite Tetap Pengembangan Pelatihan, Vokasi, Sertifikasi dan Produktivitas Tenaga Kerja, Bidang Ketenagakerjaan Kadin Indonesia menegaskan bahwa ini adalah kesempatan baik untuk meningkatkan produktivitas di perusahaan.

“Dari situ saya tingkatkan lagi menjadi strategi rekrutmen seperti yang dilaksanakan di Jerman. Perusahaan-perusahaan yang menerapkan vokasi di Jerman akan mendapatkan keuntungan lebih dahulu adalah sumber daya manusia yang berkualitas dan sesuai dengan kebutuhan dari perusahaan,” ujarnya.

Strategi berikutnya yang memberikan dampak produktivitas lebih besar lagi adalah strategi man power planning. “Untuk itu, yang berkecimpung di sumber daya manusia ataupun development di perusahaan nantinya harus membangun vokasi sampai di level strategi manpower planning,” terangnya.

Subchan menegaskan, manpower planning dari perusahaan akan memberikan dampak produktivitas yang sangat luar biasa. “Dan tentunya juga karena pemerintah sedang menempatkan prioritas tertinggi pada peningkatan kualitas dan kuantitas pendidikan vokasi,” katanya.

Upaya ini bagian dari komitmen pengusaha untuk mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan, juga mengurangi pengangguran usia muda di daerah.

Sunarso Biro Technical and Vocation Education Training (TVET) Kadin Indonesia mengatakan, salah satu bentuk benefit atau kemanfaatan yang akan didapatkan ada dua jenis. Pertama kemanfaatan yang didapatkan pada saat pelatihan atau pelaksanaan pendidikan vokasi berupa penambahan produksi walaupun tidak banyak.

Kedua kemanfaatan setelah pelatihan. Setelah dia pelatihan dan direkrut perusahaan, bisa dibandingkan seberapa tinggi tingkat produktifitas mereka jika dibandingkan dengan karyawan tanpa pelatihan.

“Tanpa melalui vokasi, seringkali pekerja berbuat kesalahan yang mengakibatkan mesin cepat rusak. Dengan vokasi, karena mereka sudah paham dan ahli dalam mengoprasikannya, maka kejadian seperti itu bisa dieliminir, termasuk juga cacat produk,” pungkasnya.