Ekonomi tumbuh 5,7 persen, Kadin Jatim: Pertanian tetap menjadi sektor penting

SURABAYA, kabarbisnis.com: Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur mencatat, kinerja ekonomi Jawa Timur pada triwulan II-2022 dibanding triwulan II-2021 (y-on-y) mengalami pertumbuhan sebesar 5,74 persen. Selain sektor industri pengolahan dan perdagangan, sektor pertanian masih menjadi sektor penting dalam kinerja ekonomi Jatim pada periode tersebut.

Kepala BPS Jatim Dadang Hardiwan mengungkapkan, ada tiga sektor utama tetap menjadi penggerak ekonomi Jatim, yaitu sektor industri pengolahan yang berkontribusi sebesar 31,21 persen, perdagangan sebesar 18,56 persen dan sektor pertanian berkontribusi sebesar 11,03 persen.

“Sektor industri pengolahan, perdagangan dan reparasi serta pertanian masih menjadi andalan Jatim. Ketiga sektor ini mampu berkontribusi sebesar 60,80 persen dari total PDRB Jatim pada triwulan II/2022,” tegas Dadang Hardiwan di Surabaya, Jumat (5/8/2024).

Ia menjelaskan, pada triwulan II/2022, yang mengalami pertumbuhan signifikan adalah sektor transportasi dan pergudangan yang sebesar 22,21 persen. Disusul kemudian lapangan usaha jasa lainnya sebesar 13,07 persen dan pengadaan listrik serta gas sebesar 9,58 persen. Sedangkan sektor industri pengolahan mengalami pertumbuhan sebesar 2,36 persen, perdagangan dan reparasi tumbuh 1,29 persen, dan pertanian tumbuh 0,14 persen.

“Jika dilihat berdasarkan pengeluaran, pertumbuhan tertinggi terjadi pada komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto atau investasi yang tumbuh sebesar 7,84 persen, diikuti oleh komponen Pengeluaran Konsumsi-LNPRT dan komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga yang masing-masing tumbuh sebesar 7,65 persen dan 6,72 persen. Sementara itu, Komponen Impor Luar Negeri tumbuh sebesar 14,50 persen,” tandas Dadang.

Menanggapi pencapaian tersebut, Ketua Umum Kadin Jatim Adik Dwi Putranto mengatakan bahwa sektor pertanian bagi Jatim memang menjadi andalan karena Jatim sejauh ini telah menjadi lumbung pangan nasional.

“Potensi sektor agrobisnis Jatim sangat besar, bahkan menjadi penyumbang utama pertanian nasional, mulai dari produksi pangan seperti padi dan jagung, hortikultura dan buah, serta perkebunan seperti tebu, tembakau dan kopi,” ungkap Adik.

Untuk sektor pangan, produksi padi di Jatim pada tahun 2021 mencapai 9,789 juta ton Gabah Kering Giling (GKG) dan produksi jagung mencapai 6,662 juta ton pipilan kering. Sejumlah komoditas perkebunan juga memberikan kontribusi besar, produksi tebu Jatim di tahun 2021 misalnya mencapai 1,085 juta ton, produksi tembakau mencapai 118,862 ribu ton dan produksi kopi mencapai 69,632 ribu ton serta produksi kakao mencapai 34,703 ton.

“Kinerja sektor agro ini sebesarnya masih bisa dipacu melalui transformasi teknologi pertanian. Penggunaan teknologi pertanian ini harus terus disosialisasikan karena sejauh ini masih belum banyak petani kita yang mampu mengaplikasikannya. Untuk itu perlu pendampingan dari semua elemen, baik pemerintah, pengusaha maupun akademisi untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil panen,” pungkasnya.kbc6