TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kamar
Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) mengungkapkan bahwa investor asing lebih
tertarik menanamkan investasinya di Indonesia pada sektor hijau.
Wakil Ketua Umum III Bidang Maritim, Investasi dan Hubungan
Luar Negeri Kadin, Shinta
Kamdani mengatakan, salah satu jenis proyek yang diminati para investor asing adalah
yang berkaitan dengan mobil listrik hingga
energi terbarukan.
Seperti diketahui, Indonesia merupakan salah satu negara
terbesar penghasil nikel dan bauksit. Dimana, nikel dan bauksit merupakan bahan
baku utama dari baterai kendaraan listrik.
“Calon investor
sering kali bertanya seputar investasi hijau. Meski secara global akan
menghadapi resesi, tapi investasi hijau tetap menjadi daya tarik. Mereka kerap
bertanya apa tawaran investasi hijau di Indonesia,” ucap Shinta
dalam Executive Dialogue: Daerah Bangkit Melalui Kemudahan Investasi Hijau
Indonesia, di Jakarta (21/7/2024).
“Investasi hijau ini berkaitan seperti energi terbarukan.
Seperti mobil
listrik atau EV battery itu menjadi primadona. Kebetulan
sumber daya kita seperti nikel, bauksit, semua ada di Indonesia,” sambungnya.
Maka dari itu, Kadin mendorong agar Pemerintah Daerah dapat
menyiapkan proyek-proyek yang strategis dan potensial, agar para investor
tertarik menanamkan modalnya.
Shinta melanjutkan, kesempatan Indonesia untuk menarik
banyak investor sangat terbuka lebar. Pasalnya, Indonesia kini tengah menjadi
tuan rumah Presidensi G20. Even tersebut merupakan forum tingkat dunia yang
berpotensi menghasilkan berbagai jenis kerjasama.
“Yang paling utama adalah Indonesia harus bisa memanfaatkan
sebagai tuan rumah G20, artinya kita harus bisa lebih banyak menarik investasi,
serta memamerkan apa yang kita miliki,” ucap Shinta.
“Tugas pemimpin daerah menyiapkan proyek-proyek yang bisa
mendatangkan investasi ini,” sambungnya.
Dialog eksekutif dengan tema Daerah Bangkit Melalui
Kemudahan Investasi Hijau Indonesia merupakan acara yang digagas Asosiasi
Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) bersama dengan kaukus pembangunan
lestarinya yaitu Lingkar Temu Kabupaten Lestari (LTKL).
Acara tersebut bermaksud untuk mempromosikan komoditas dan
potensi dari kabupaten seluruh Indonesia.
Agenda ini juga diadakan khusus dalam rangka menyongsong
perhelatan G20 di Indonesia yang akan menjadi momen bagi APKASI dan LKTL untuk
berkontribusi membantu upaya peningkatan daya saing daerah dan meningkatkan
kapasitas daerah agar lebih mampu mengakses peluang insentif pendanaan dan
investasi hijau.
“Sejalan dengan Kementerian Investasi, Kadin tentunya
mendukung proses business-matching yang akan dilaksanakan pada Forum Bisnis
dalam rangkaian acara B20. Sesuai dengan prinsip inklusivitas yang diusung B20
Indonesia, kami ingin agar pertumbuhan green business nantinya bisa memberi
ruang luas tidak hanya bagi perusahaan skala besar tetapi juga UMKM baik di
pusat maupun daerah,” ujar Shinta.