Kadin Jatim Jalin Kerja Sama dengan RS Terbesar di Malaysia

SURABAYA -- Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur menjalin kerja sama dengan Sunway Medical Centre (SunMed) yaitu rumah sakit regional tersier terbesar di Malaysia, tujuannya menjalankan program pemagangan bagi calon perawat dan tenaga medis dari Jatim."Kerja sama ini, juga untuk memudahkan pasien dari Jatim mendapatkan perawatan," kata Ketua Umum Kadin Jatim, Adik Dwi Putranto, di Surabaya, Rabu (6/7/2024).

Adik mengatakan, kerja sama diharapkan mampu meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) medis Indonesia, khususnya Jatim, melalui pemagangan."Terlebih Sunway Medical Centre ini termasuk rumah sakit yang sangat bagus dengan berbagai fasilitas yang memadahi. Serta memiliki sejumlah perawatan," kata Adik.

Perawatan yang dimiliki, meliputi kanker, hematologi, terapi radionuklida, operasi melalui bantuan robotic, transplantasi tulang sumsum, kidney transplant, paediatric cardiac surgery, ortopedi, gastroenterologi, neurologi dan bedah saraf, jantung dan pembuluh darah, khusus pada wanita dan anak-anak.

"Kerja sama ini pastinya cukup bagus. Selain bisa membantu pengusaha Jatim yang ingin berobat, Kadin Jatim juga mengusulkan untuk kerja sama pemagangan tenaga perawat. Jadi nantinya calon perawat dari Indonesia bisa magang di rumah sakit tersebut sehingga akan terjadi transfer pengetahuan. Tenaga medis Indonesia akan mendapatkan pengalaman yang sangat berharga yang bisa meningkatkan keahlian mereka," kata Adik.

Ia mengakui, saat ini Malaysia, Thailand dan Singapura menjadi salah satu negara tujuan berobat masyarakat Indonesia, termasuk masyarakat Jatim karena dianggap fasilitas dan pelayanan lebih bagus."Jumlah masyarakat Indonesia yang berobat ke Malaysia juga terus mengalami kenaikan. Data yang diperoleh dari Kementerian Kesehatan RI menunjukkan pada tahun 2015, warga Indonesia yang memilih berobat ke Malaysia mencapai sebanyak 600 ribu orang. Angka tersebut naik menjadi 900 ribu pada tahun 2018. Dan pada 2019, warga Indonesia yang memilih berobat ke Malaysia bahkan mencapai 1,2 juta orang," papar Adik.

Dengan besarnya jumlah masyarakat Indonesia yang berobat ke luar negeri, kata dia, Indonesia saat ini menjadi kontributor terbesar pada sektor wisata kesehatan di luar negeri, dengan rata-rata mengeluarkan 11,5 juta dolar AS per tahun untuk menjalani pengobatan di luar negeri.

"Dalam kurun waktu 9 tahun, jumlah pasien Indonesia yang berobat ke mancanegara melonjak hampir 100 persen. Melihat kondisi tersebut, maka beberapa negara di Asia Tenggara seperti Thailand, Singapura, dan Malaysia mulai memanfaatkan peluang tersebut dengan menggarap wisata kesehatan," katanya.

Assistant Director International Business Development Sunway Healthcare, Faith Tang menyambut baik kerja sama yang dilakukan, sebab Malaysia mulai kembali membuka pintu gerbang untuk kunjungan wisata."Kondisi ini tentunya akan mempermudah masyarakat dari negara lain kembali berkunjung, baik untuk berwisata maupun berobat, termasuk dari Indonesia dan Jawa Timur. Karena sejauh ini, minat masyarakat Indonesia untuk berobat ke Malaysia terus meningkat seiring berjalan waktu," katanya.