2 Tahun Gernas BBI, ini yang dilakukan Kadin Jatim agar masyarakat cinta produk Indonesia

SURABAYA, kabarbisnis.com: Hampir dua tahun sudah Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia atau yang lebih dikenal dengan Gernas BBI telah digaungkan oleh Presiden Indonesia Joko Widodo, tepatnya pada 14 Mei 2020.

Banyak yang telah dilakukan oleh berbagai pihak untuk ikut menyukseskan gerakan tersebut, termasuk Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur. Lembaga ini memang cukup konsen dalam menyukseskan gerakan tersebut melalui peningkatan kualitas dan kuantitas Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dalam negeri, khususnya yang ada di Jatim.

Ketua Umum Kadin Jatim Adik Dwi Putranto menegaskan bahwa Kadin memiliki kepedulian yang cukup tinggi dalam menyukseskan program Gernas BNI, karena hal tersebut sama halnya dengan mendorong peningkatan kinerja UMKM Jatim. Terlebih kontribusi UMKM terhadap kinerja ekonomi juga cukup besar, mencapai sekitar 50 persen hingga 60 persen.

Menurut penejlasannya, ada berbagai program yang telah dan akan dilakukan Kadin Jatim dalam meningkatan kinerja UMKM, mulai dari menyiapkan pendamping UMKM yang bersertifikat, menyiapkan kurator produk UMKM yang berserfitikat hingga sejumlah pameran produk dalam negeri dan komoditas pertanian.

"Saat ini kami tengah serius melatih enam orang di setiap kabupaten kota untuk menjadi pendamping UMKM karena pendamping UMKM ini ada ilmunya. Mereka kita latih dengan standar ilmu, setelah itu mereka kita uji kompetensinya bekerjasama dengan BNSP (Badan Nasional Sertifikasi Profesi red.) Setelah keluar sertifikat dari BNSP, tugasnya mendampingi UMKM binaan Kadin di seluruh Jatim," terang Adik di Surabaya, Rabu (2/3/2024).

Menurut Adik, Pendamping UMKM jalan dahulu dengan pendamping jaman sekarang berbeda karena mereka harus bisa menyesuaikan kondisi saat ini. "Kalau sekarang harus memiliki kompetensi di bidang digital karena harus menyesuaikan dengan kondisi. Selain itu, mereka juga kita beri kewajiban, berapa UMKM yang harus mereka dampingi dalam setiap bulannya. Ini yang akan kita ukur terus sehingga UMKM kita bisa naik kelas," tegasnya.

Setelah dilakukan pendampingan, produk UMKM tersebut akan dimasukkan dalam program Rumah Kurasi. Nantinya, hasil produk UMKM akan dikurasi oleh kurator yang juga telah bersertifikat untuk mengetahui apakah produk tersebut bisa masuk dan diterima di pasar ekspor, ataukah masih di level pasar modern atau hanya di level pasar tradisional. "Nah, dari sini kita akan mengetahui kesiapan mereka memasuki pasar global," tandasnya.

Di sisi lain, Kadin Jatim juga telah menyiapkan sejumlah pameran produk, diantaranya adalah pameran INAPRO Expo yang menjadi agenda rutin tahunan. INAPRO Expo ini didedikasikan untuk mengenalkan produk dalam negeri agar masyarakat lebih cinta produk Indonesia.

"Tahun ini, juga dalam rangka Gernas BBI, Kadin Jatim akan mengadakan pameran INAGRO di bulan Agustus. Ini adalah pameran agro atau pertanian, mulai dari hasil pertanian, hasil pengoalahan produk pertanian, teknologi pertanian, alat pertanian, sampai dengan pameran hasil riset yang terbaru dari teman-teman Balai Penelitian," terangnya.

Setelah itu ada Festival Agro, yaitu festival buah-buahan. Buah yang diikutkan dalam Festival Agro harus berasal dari petani langsung. Dalam kesempatan tersebut, petani didorong untuk berlomba menampilkan hasil produksi buah mereka yang terbaik.

"Ini untuk mamacu petani agar mau meningkatkan kualitas buah mereka. Melalui berbagai upaya yang telah kami lakukan, kami berharap produk dalam negeri ini lebih dicintai masyarakat Indonesia, bisa menjadi tuan di negeri sendiri," pungkas Adik.