SURABAYA, kabarbisnis.com: Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur terus berupaya melakukan percepatan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di Jatim. Tidak hanya dengan Perguruan Tinggi umum, kerjasama juga dilakukan dengan Universitas yang berada di bawah naungan pondok pesantren, salah satunya dengan Universitas Nurul Jadid Paiton.
Penandatanganan kerjasama (MoU) dilakukan oleh Ketua Umum Kadin Jatim Adik Dwi Putranto dan Direktur Kadin Institute Nurul Indah Susanti dengan Wakil Rektor IV Universitas Nurul Jadid KH. Faiz pada hari Selasa (29/3/2024) di Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo.
Adik mengungkapkan, kerjasama ini diantaranya meliputi pengembangan sumber daya dan mutu kelembagaan melalui uji kompetensi yang akan dilakukan oleh Kadin Institute serta fasilitasi kegiatan akademik pemagangan. Khusus untuk program pemagangan, kerjasama juga didukung oleh Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jatim dalam penempatan mahasiswa Nurul Jadid yang akan melakukan pemagangan di industri.
"Program pemagangan ini harus benar-benar dilaksanakan sesuai standar sehingga akan tercipta “link and super match” antara dunia akademisi dan pesantren dengan dunia industri. Agar nantinya, lulusan pesantren ini juga bisa bekerja dan diterima oleh dunia industri sesuai dengan keahliannya," tandas Adik.
Kerjasama juga meliputi program pelatihan kurasi produk IKM dan uji kompetensi serta pelatihan untuk pendamping Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Ia menegaskan, bahwa Kadin Jatim memiliki kepedulian yang sangat besar terhadap UMKM, karena 99,9 persen dari total jumlah pelaku usaha di Indonesia adalah UMKM.
"Dan 86 persen dari 99,99 persen tersebut adalah mikro. Jumlah UMKM di Jatim mencapai 9,7 juta, mereka ini yang menyerap tenaga kerja lebih dari 70 persen. Berarti posisi UMKM disini sangat strategis dalam memperkuat struktur perekonomian di Indonesia. Makanya kami berpendapat ini harus dinaikkelaskan karena posisinya sangat strategis. Sehingga Kadin Institute memiliki program pelatihan pendamping UMKM," terangnya.
Salah satu yang akan diajarkan kepada pendamping UMKM adalah tentang digital marketing. Materi ini diangggap sangat penting karena industri sudah masuk pada era 4.0 dimana teknologi digital menjadi urat nadi perkembangan sebuah usaha.
"Sebelum pandemi, pendamping UMKM tidak dibekali dengan digital marketing, tetapi setelah ada pandemi kita tambahi digital marketing. Karena digital marketing ini menjadi penyelamat usaha selama pandemi. Banyak usaha yang gulung tikar selama pandemi Covid-19, tetapi tidak jarang juga yang berhasil melejit. Dan ketika saya cermati, ternyata yang melejit itu adalah yang telah memanfaatkan digital marketing dalam proses penjualannya," kata Adik.
Sementara itu, Wakil Rektor IV KH Faiz mengatakan sangat senang dengan adanya sinergitas antara Universitas Nurul Jadid dengan Kadin Jatim dan Kadin Institute. Dia berharap, setelah penandatanganan ini akan langsung ditindaklanjuti dengan berbagai kegiatan dan pelatihan serta pembangunan inkubasi bisnis di pesantren dan universitas untuk pendampingan UMKM di sekitar pesantren, khususnya di Probolinggo.
"Harapannya bagaimana dunia pesantren dan perguruan tinggi ini bisa menjadi bagian dari dunia industri, baik untuk pemagangan, pembelajaran maupun pendampingan. Hal-hal yang bisa dilakukan dalam Mou ini diharapkan bisa membangun kebersamaan dalam dunia kerja dan industri," ungkap KH Faiz.