SURABAYA, kabarbisnis.com: Kamar Dagang dan Industri (Kadin)
Jawa Timur kembali mengikuti Misi Dagang yang digelar Pemerintah
Provinsi Jawa Timur. Kali ini, Misi Dagang di gelar bersama
Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah di Palangkaraya, Rabu (14/12/2023)
dan berhasil membukukan transaksi sebesar Rp 116,496 miliar.
Wakil Ketua Umum Bidang Kerjasama dan Jaringan Usaha
Antar Provinsi Kadin Jatim Diar Kusuma Putra mengatakan,
Provinsi Kalimantan Tengah adalah daerah dengan perekonomian yang cukup bagus
yang selama ini kebutuhannya banyak disuplai dari Jawa Timur.
"Hasilnya cukup bagus. Yang menarik, ada satu
transaksi yang memecahkan rekor, terbesar sepanjang Misi Dagang digelar,
yaitu transaksi daging sapi beku oleh UD Tunas Jaya dari Ponorogo dengan PT
Grahacipta Sumber Artha, supplier bahan makanan di Sampit Kalimantan Tengah
yang mencapai Rp 74,88 miliar per tahun," terang Diar Kusuma Putra saat
dikonfirmasi dari Surabaya, Rabu (14/12/2023).
Lebih lanjut ia mengatakan, dalam kesepakatan yang
terjalin, PT Grahacipta Sumber Artha membutuhkan pasokan daging sapi beku
sebanyak dua kontainer atau sekitar 48 ton per bulan. "Kerjasama
perdagangan ini selama setahun dengan volume sebesar 576 ton daging sapi
beku," katanya.
Selain UD Tunas Jaya, yang berhasil membukukan transaksi
adalah UD Gista Jaya Ponorogo dengan CV Sumber Pangan Asri, untuk menyuplai
kebutuhan beras premium sebesar 576 ton per tahun dengan nilai Rp 7,488 miliar
per tahun. Dan beras medium sebesar 288 ton per tahun dengan nilai Rp 2,88
miliar.
Kerjasama juga dilakukan oleh UD Gista Jaya dengan CV
Sari Pangan Abadi dari Palangkaraya untuk beras premium sebesar 576 ton per
tahun dengan nilai Rp 7,488 miliar dan beras medium sebanyak 576 ton per tahun
dengan nilai Rp 5,76 miliar. "Juga ada PT. Hasbanna yang melakukan
transaksi pembelian sarang burung walet sebesar Rp 18 miliar," katanya.
Lebih lanjut ia mengatakan bahwa dalam kegiatan misi dagang dengan
Kalimantan Tengah, selain tiga perusahaan di atas, ada enam perusahaan
lagi yang ikut berpartisipasi. Enam perusahan tersebut adalah PT. Satriya Abdi
Buana, produsen arang, CV. Phroperous Bersama, produsen mie dan kecap, PT.
Narwastu produsen wood pellet, PT. Puspa Agro, pasar induk ardo yang menyuplai
produk bahan kebutuhan pokok, CV. Elang Perkasa, produsen beras dan CV. Pranata
Food Sukses Manfaat, produsen ayam beku.
Sementara secara keseluruhan, hingga pukul 15.30 WIB,
tercatat total transaksi dalam Misi Dagang Pemprov Jatim mencapai
37 transaksi dengan nilai Rp. 267,61 Miliar. Adapun komoditas yang
ditransaksikan diantaranya adalah daging sapi beku, rokok, beras, pakan ikan,
damar, pinang bulat kering, sarang burung walet, Frozen food, kopra asalan dan
benih tanam seperti jagung, semangka, cabe rawit dan melon.
Besarnya nilai transaksi yang berhasil dibukukan tersebut
menurut Diar karena Kalimantan Tengah adalah provinsi dengan pertumbuhan
ekonomi yang cukup bagus. Di sana banyak perkebunan sawit dan buah-buahan. Juga
banyak tambang, baik tambang batu bara maupun tambang pasir silika.
"Artinya, bahan kebutuhan pokok mereka ini banyak
disuplai dari Jawa. Ini potensi yang cukup bagus untuk terus digarap. Terlebih
selama ini kerjasama perdagangan antara Jatim dengan Kalimantan
Tengah juga terjalin cukup baik," katanya.
Data Pemprov Jatim menunjukkan,
perdagangan Jatim dengan Kalteng di tahun 2021 mencapai
sebesar Rp 5,53 trilliun dengan nilai penjualan Rp 4,47 trilliun dan nilai
pembelian senilai Rp 1,06 trilliun, atau surplus senilai Rp 3,41 trilliun
bagi Jatim.
Beberapa komoditas utama pembelian yang dilakukan
Provinsi Kalimantan Tengah ke Provinsi Jawa Timur antara lain pupuk, beras,
makanan ternak, minuman kalori, sapi, sabun, kendaraan bermotor, produk
makanan, susu bubuk murni dan semen.
Sedangkan penjualan yang dilakukan Provinsi Kalimantan
Tengah ke Provinsi Jawa Timur antara lain, minyak, kelapa sawit mentah,
batubara, kayu, karpet, alat elektronik, mesin pengolah data, tabung, pipa dan
selang, pompa, konduktor listrik dan udang.