SURYA.CO.ID, SURABAYA - Para pejabat dari
delegasi Uni Eropa untuk Indonesia dan
Negara-negara Anggota Uni Eropa,
dipimpin oleh Duta Besar Uni Eropa untuk
Indonesia, Vincent Piket, tengah melangsungkan kunjungan ke Jawa Timur selama
dua hari untuk bertemu dengan para pelaku usaha di provinsi tersebut.
Difasilitasi oleh Kamar Dagang dan Industri Provinsi (KADIN
Jawa Timur), kunjungan Uni Eropa ini
bertujuan untuk membahas peluang perdagangan dan investasi antara Jawa Timur
dengan Uni Eropa dan meningkatkan pemahaman
mengenai negosiasi Perjanjian Kerjasama Ekonomi Komprehensif antara Indonesia
dengan Uni Eropa (IEU CEPA).
“Sebagai provinsi dengan PDRB tertinggi kedua nasional, Jawa
Timur merupakan mitra strategis Eropa di bidang perdagangan dan investasi. Kami
terkesan dengan komitmen provinsi ini dalam mendorong investasi dan Uni Eropa akan
mendukung upaya ini," kata Vincent Piket, saat ditemui di Sheraton Hotel,
Surabaya, Selasa (6/12/2023).
Uni Eropa sedang melakukan perundingan Comprehensive
Economic Partnership Agreement (CEPA) dengan Indonesia.
Setelah negosiasi dirampungkan, CEPA akan menambah nilai GDP
dan ekspor serta meningkatkan hubungan perdagangan dan investasi.
Data BPS menunjukkan, Jawa Timur merupakan provinsi dengan
jumlah unit usaha tertinggi di Indonesia, dengan 108.232 perusahaan terdaftar
hingga akhir 2020.
"Selama kurun waktu 12 tahun terakhir, investasi Uni Eropa di
Jawa Timur telah mencapai 5,5 miliar dolar AS dan telah menyerap 77 ribu tenaga
kerja. Sementara ekspor Jawa Timur ke Uni Eropa sampai
dengan Juli 2022 sebesar 1,413 miliar dolar AS, dan nilai impor dari Uni Eropa senilai
1,22 miliar dolar AS,” tambah Thommy Kaihatu, Wakil Ketua Umum KADIN Provinsi
Jawa Timur Bidang Promosi dan Perdagangan Luar Negeri.
Pemerintah provinsi Jawa Timur mengapresiasi inisiatif
potensi kerjasama perdagangan dan investasi Jawa Timur dengan Uni Eropa.
Hal itu diungkapkan Wakil Gubernur Jatim, Emil Elestianto Dardak, yang juga
hadir di Sheraton.
“Kami mengajak pelaku usaha Jawa Timur untuk melihat Uni Eropa sebagai
sebuah kesatuan yang saling terkoneksi. Secara jangka pendek, ada peluang untuk
penetrasi ke pasar Uni Eropa," beber Emil.
Dalam jangka panjang, teknologi dari Uni Eropa bisa
mendorong peningkatan daya saing produk-produk Jatim, baik secara nasional dan
bahkan dalam skala Asia Tenggara.
Apalagi dengan adanya CEPA (Perjanjian Kerjasama Ekonomi
Komprehensif) antara Indonesia dengan negara-negara lain merupakan salah satu
prioritas yang sudah diantisipasi sejak awal Emil menjabat.
"Karena ini tidak hanya tentang perdagangan tetapi juga
perekonomian secara menyeluruh. Indonesia sudah punya beberapa CEPA, yang kami
harapkan segera, dari Uni Eropa,”
tambah Emil.
Pada kunjungan ini, Delegasi Uni Eropa dan
KADIN Provinsi Jawa Timur mengadakan diskusi bertajuk ‘Mengakses Pasar Eropa
melalui Perjanjian Kerjasama Ekonomi Komprehensif (CEPA) Indonesia – Uni Eropa’
dan ‘Peluang Perdagangan dan Investasi’.
Sesi tersebut dihadiri oleh para pejabat Negara-negara
Anggota Uni Eropa di Indonesia, meliputi Polandia,
Belanda dan Belgia.
Hadir pula perwakilan kamar dagang Eropa di Indonesia
(EuroCham), KADIN Nasional, Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jawa Timur
serta institusi pendidikan.
Misi ke Jawa Timur merupakan bagian dari Trade &
Investment Roadshow Uni Eropa ke sejumlah provinsi di
Indonesia, dengan Jawa Timur menjadi destinasi ketiga di tahun 2022.